Selasa, 04 Mei 2010

Risalah cinta

Gadis Yang Tak Mencuri Hatiku

Segala puji hanya milik Allah -Subhanahu wa ta`ala- semata. Sholawat dan salam atas seorang nabi yang tiada nabi sesudahnya. Amma ba’du.

Siapakah aku, sehingga diriku pantas diperebutkan? Aku adalah kehormatan. Aku adalah kecemburuan yang bersemayam di dada setiap muslim yang beriman kepada Allah -Subhanahu wa ta`ala- dan hari akhir. Aku adalah akal yang sehat, aku adalah hukum-hukum syariat. Aku adalah kemuliaan. Aku adalah rasa malu. Aku adalah kesucian. Aku adalah kebaikan, dan aku adalah kehidupan yang bahagia.

Setelah aku perkenalkan kepada kalian siapakah sebenarnya diriku ini? Maka aku merasa perlu untuk memperkenalkan kepada kalian, siapakah gadis yang tidak menarik hatiku, yang tidak akan pernah merenggut cintaku.

Dia adalah gadis yang tidak tahu arah dan tersesat jalan; gadis yang tidak punya adab, akhlaq dan kepribadian. Aku katakan kepada kalian, kenapa hatiku tidak terpikat dan tidak tertarik? Karena dia telah menanggalkan rasa malu dan mencampakkannya. Karena dia telah melepaskan diri dari Islam, dan menggantinya dengan gaya hidup wanita-wanita barat yang durhaka.

Dia mengira kecantikan adalah segalanya! Tapi, sesungguhnya kecantikan itu bukanlah seperti yang dibayangkan oleh wanita yang hina lagi terperdaya ini. Kecantikan itu adalah kecantikan ilmu, adab, dan pribadi.

Siapapun yang berjalan dalam gelimang narkotika dan jarum suntik yang najis itu, maka dia adalah seburuk-buruk manusia, di hadapan orang yang tidak silau akan penampilan.

Gadis itu tidak menyadari, bahwa kesombongan akan kecantikan dan hartanya, justru akan menjerumuskannya dalam kebinasaan abadi di dalam neraka.

Sebenarnya, wanita jalang yang hanya diperebutkan laki-laki hidung belang itu, tidak lagi bisa terpagari oleh agama, kehormatan dan rasa malu yang dimilikinya. Dia, wanita yang telah mencampakkan kerudung kehormatan dan jilbab kesucian. Dia, tidak pernah berpikir tentang kehidupan di dalam kubur dan siksaannya. Allah telah berfirman:

إِنَّهُمْ كَانُوا لَا يَرْجُونَ حِسَاباً

“Sesungguhnya mereka tidak mengharapkan hitungan.” (QS. an-Naba’: 27).

Dia tidak lagi memiliki sekelumit niat atau sisa-sisa semangat untuk meneladani wanita wanita shalihah, berbakti kepada Islam, dan mengharap surga Allah -Subhanahu wa ta`ala- yang luasnya seluas langit dan bumi.

Yang ada dalam benaknya hanyalah apa yang dipakai oleh artis fulan dan fulan? Film-film yang diperankan oleh artis-artis Prancis, Hongkong, Hollywood, dan Bollywood?

Demi Allah Pemilik Ka’bah, alangkah ruginya wanita yang malang ini. Padahal Nabi -Shalallahu alaihi wa salam- bersabda:

« صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَارِ لَمْ أَرَهُمَا قَطُّ: نِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ، مَائِلاَتٌ مُمِيْلاَتٌ .. »

“Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah sama sekali kulihat; wanita-wanita yang mengenakan pakaian tapi telanjang, dan wanita-wanita yang gampang tergoda dan suka menggoda.”

Alangkah ruginya dia. Ketika di dunia, dia menjadi bahan cemoohan di antara saudara dan keluarga. Sementara di akhirat, siksa pedih akan menimpanya.

Betapa lemah akalnya. Dia tidak pernah mau mendengar nasihat dan peringatan orang-orang yang menyayanginya dan yang mengkhawatirkannya dari neraka yang bahan bakarnya manusia.

Yang lebih naif, dalam pandangannya, orang-orang yang selalu mengingatkannya adalah orang-orang yang terbelakang, tidak mengerti peradaban, serta tidak memahami hakekat kehidupan. Maha benar Allah Yang Maha Agung ketika Dia berfirman:

أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَن يَهْدِيهِ مِن بَعْدِ اللَّهِ

“Apakah engkau mengira terhadap orang yang menjadikan sesembahan hawa nafsunya dan Allah telah menyesatkannya berada diatas ilmu sedangkan Allah telah menutup pendengarannya dan hatinya dan telah menjadikan atas penglihatan mereka tertutup, maka siapakah yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah.” (QS. al-Jatsiyah:23).

Ya, gadis ini telah menjadi budak hawa nafsunya. Angan-angannya telah menipunya. Berapa kalipun engkau ingatkan dan engkau nasehati, tetap saja dia enggan mendengar. Dia akan terus berjalan dalam kubangan lumpur dan kegelapan. Ucapan orang-orang yang mengingatkanya tidak mampu lagi menyelamatkannya untuk tidak terperosok ke dalam neraka Hawiyah

Waktu terus berjalan, dan dia tetap dalam lalai dan sesat. Dia lupa, bahwasanya setiap hari yang berlalu adalah pengurangan dari umurnya, dan setiap jam yang berputar, selalu membuatnya semakin dekat kepada kuburan yang sudah menantinya.

Dia benar-benar telah menjadi musuh bagi dirinya, agamanya, dan masyarakatnya. Dengan tanpa rasa malu, dia selalu membual di depan kawan-kawannya, bercerita tentang masalah-masalah yang tidak pantas, yang siapapun pasti akan merasa malu untuk menceritakannya. Semua itu dia dapatkan dari media audio visual, cetak dan elektronika. Bahkan dia mengajak teman-temannya untuk meniru tingkah lakunya. Maka, sudah pantas kalau dia di kemudian hari akan mendapatkan dosanya dan dosa setiap orang yang mengikutinya.

Betapa ruginya wanita ini…..!!!!

Umurnya hilang, perbuatannya sesat, sedang maut setiap hari memanggilnya.

Bisa jadi, dia berhasil meraih ijazah kesarjanaan. Akan tetapi ijazah ini justru akan menambah beban yang memberatkannya, dan bukan menjadi keberuntungan yang membahagiakannya.

Betapa hina dan tertipunya gadis ini. Dia tenggelam dalam lautan angan-angan, dan binasa dalam samudera asa. Padahal kematian adalah sangat dekat. Lebih dekat dari tali sandalnya.

Dia suka dengan jalan-jalan di pasar-pasar dan dan tempat hiburan, tanpa memperhatikan aturan Allah -Subhanahu wa ta`ala- untuk dirinya.

Dia biasa tidur amat nyenyak tanpa ingat kewajiban. Dia tidak pernah sadar akan adzab Allah yang telah menantinya. Dia bisa tertawa riang bersama teman-temannya, padahal Rabb-nya Yang Maha Suci memurkainya. Dia tidak pernah ingat tempat tinggalnya yang sempit dan gelap di kuburan kelak, padahal dia pasti akan dibaringkan di dalamnya.

Dia tidak suka jika ada orang yang bicara soal kematian, karena akan mengganggu kelezatannya dalam menikmati hal-hal yang haram. Dia berusaha menipu dirinya sendiri hingga ajal menyerangnya. Sehingga, pantaslah jika kelak dia akan menjadi diantara orang orang yang berkata, “Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal kebajikan) untuk hidupku ini” (QS. al-Fajr:24) “Betapa sangat menyesalnya aku atas kelalaianku dalam (melakukan kewajiban) terhadap Allah.” (QS. az-Zumar:56).

Maka jika maut telah mendekat, engkau akan melihat tangis dan air mata, ketika ditampakkan di hadapannya rekaman kehidupannya yang hitam dan kotor. Dia telah memperdaya banyak pemuda, dengan dandanan, perhiasan dan suaranya yang nakal. Dia mengkhianati kedua orang tuanya dan membuat murka tuhannya.

Kelak, ketika sudah berada di depan pintu gerbang akhirat, dia akan mengiba, “Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku mengerjakan amal sholeh terhadap apa yang telah aku tinggalkan” (QS. al-Mukminun:99-100).

Aku ingatkan kepada gadis itu, “Ketahuilah, bahwasanya kuburmu sekarang sudah menunggumu. Kubur itu, untuk dirinya, bisa berwujud sebuah taman diantara taman-taman di surga, tapi juga bisa berubah menjadi lubang diantara lubang-lubang neraka. Jika engkau berada di dalam yang pertama, maka berbahagialah dan bergembiralah. Tapi, jika engkau berada di dalam yang kedua, betapa celaka dan ruginya dirimu.

Demi Allah, tidakkah engkau duduk merenung sejenak? Di manakah tempat kembalimu, di antara kedua lubang tersebut? Kuburan manakah yang menjadi balasan bagimu ?

Hai gadis yang bimbang, tidakkah engkau ingat seorang teman wanitamu, yang telah telah dicabut nyawanya oleh Allah? Tidak pernahkah engkau membayangkan, temanmu itu berkata bahwa dia akan beramal soleh seandainya diberi kesempatan untuk kembali hidup didunia? Dan tidakkah engkau berpikir dan bertanya pada dirimu: Kenapa maut telah menjemputnya, sementara dirimu di biarkan hidup ? Bisa jadi, ini merupakan suatu rahmat Allah -Subhanahu wa ta`ala- bagimu, Dia ingin mengingatkanmu dan memberi kesempatan padamu.

Maka sudah sepantasnya, jika orang yang mau mendengar nasehat orang lain diberi predikat sebagai orang yang berakal.

Jika engkau sudah mulai tertarik dengan ampunan Allah dan rahmatNya, maka ingatlah sebuah ayat yang sering dibaca Abu Hanifah rahimahullah, ketika dia sholat tahajjud di akhir malam. Dia sering tidak mampu menyelesaikan bacaannya karena menangis dan takut akan termasuk di antara mereka. Padahal, beliau dikenal sebagai seorang ulama yang amat bertakwa dan zuhud. Ayat itu adalah firman Allah, “Dan tampak bagi mereka dari Allah atas apa yang mereka tidak mengiranya.” (QS. az-Zumar:47). Sementara dirimu telah menumpuk amalan-amalan buruk dan engkau merasa aman dari siksa Allah. Ini merupakan puncak kerugian.

Hasan al-Bashri berkata, “Sesungguhnya ada suatu kaum, sesembahan mereka berupa angan-angan akan mendapatkan ampunan Allah dengan mudah, sehingga ketika keluar dari dunia, dia tidak mempunyai amal kebaikan sama sekali. Salah seorang dari mereka berkata, “Sesungguhnya aku berprasangka baik kepada Rabku”, padahal dia dusta. Seandainya berprasangka baik, pasti dia akan memperbaiki amalannya.” Kemudian beliau membaca ayat, yang artinya, “Dan telah tampak bagi mereka dari Allah, apa yang tidak mereka sangka sangka.” (QS. az-Zumar:47).

Wahai saudariku, wahai orang yang telah mendholimi dirinya sendiri, janganlah engkau tertipu oleh wanita-wanita jalang yang durhaka, atau oleh orang-orang yang seperti mereka. Orang-orang seperti mereka selalu hidup dalam ancaman bahaya, dan bukan dalam kemajuan. Karena, sesungguhnya wanita-wanita kafir itu tidak lebih dari apa yang Allah -Subhanahu wa ta`ala- firmankan, “Tidaklah mereka kecuali seperti binatang ternak bahkan mereka lebih sesat dari jalan kebenaran.” (QS. al-Furqon:44).

Kemudian perhatikanlah tempat kembali mereka setelah itu, “Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah selain Allah, siksa neraka jahanam kalian kepadanya akan mendatangi.” (QS. al-Anbiya:98). Allah -Subhanahu wa ta`ala- telah berfirman untuk mengingatkan kita dan kaum muslimin, “Dan orang orang yang kafir, mereka bersenang senang dan mereka makan seperti binatang maka neraka adalah tempat kembali bagi mereka.” (QS. Muhammad:12).

Apakah engkau ingin seperti mereka? Kulitmu akan merinding dan bulu kudukmu berdiri. Kemudian, engkau akan berteriak sekeras kerasnya, “Aku berlindung kepada Allah”. Maka, sesudah itu aku berharap kamu akan berkata: “Aku mohon ampunanMu, ya Rabbi”.

Wahai saudariku, maafkan aku jika terlalu keras dalam mengingatkanmu. Sesungguhnya ini adalah jeritan sayang, nasihat cinta kasih, teriakan cemburu. Aku telah menulisnya dengan air mataku, agar engkau membuka telingamu, dan engkau mengikuti hati nuranimu serta agar pikiranmu kembali sadar. Ini adalah peringatan bagi orang yang memiliki hati dan pendengaran.

Aku memohon kepada Allah, semoga Allah menjadikan pandanganmu sebagai ibroh (pelajaran), diammu sebagai perenungan, dan ucapanmu sebagai dzikir. Dan semoga Dia menjadikan dirimu sebagai hambaNya yang mendapat petunjuk dan mampu memberi petunjuk, hidup bahagia, mati syahid, dan dikumpulkan bersama Aisyah dan Fatimah serta Khadijah Radiallahuanhunn. Bersama wanita wanita yang telah mendapat limpahan nikmat Allah, yang berupa nasihat, dakwah kepada Allah serta ikhlas terhadap agama ini. Amiiinn..

* Majalah Qiblati Vol 1 Edisi 4

http://id.qiblati.com/artikel/tsaqafah/id/32
#
silahkan add facebook & friendster saya: ainuamri2@yahoo.com (Amri), di/pada Desember 11, 2009 pada 7:02 am Dikatakan: r

BALADA ANAK TIRI

Syaikh Abu Abdirrahman meriwatkan kisah ini yang semuanya terjadi di Arab Saudi. Kisah ini bermula dari waktu lahirnya seorang bayi lalu pada hari kelahirannya wafatlah ibunya. Bapaknya bingung dalam hal pendidikannya, lalu bibinya mengambilnya untuk hidup bersama anak-anaknya. Bapaknya sibuk dalam pekerjaan-pekerjaannya pagi dan sore. Ia tidak tahan hidup menyendiri tanpa istri yang bisa berbagi suka dan duka dengannya. Lalu dia menikah setelah tujuh bulan dari wafat istrinya.

Istrinya yang baru melahirkan dua anak untuknya; anak perempuan dan anak laki-laki. Lalu setelah itu dia memutuskan untuk menghadirkan anak laki-lakinya (dari istri pertama) agar hidup bersama mereka. Umur anak lelakinya belum lebih dari 4 tahun, istrinya tersebut bersikap tidak baik terhadap anak lelakinya dan tidak memperhatinkannya. Dia juga menyerahkan urusan anak terseubt kepada pembantu sebagai tambahan dari pekerjaan-pekerjaannya di rumah tersebut, yaitu: mencuci, bersih-bersih dan menyapu. Ibu ini tidak ragu untuk melemparkan (menyerahkan) kebanyakantugas-tugas rumah tangga yang memang menjadi tugasnya kepada pembantunya.

Pada suatu hari di musim dingin yang menusuk tulang sang istri memanggil keluarganya untuk makan malam. Dia memperhatikan keluarganya dan anak-anaknya meremehkan si kecil yang tidak mempunyai siapa-siapa kecuali hanya Allah I, sampai pembantu tersebut sibuk mengurusi hidangan makan malam tersebut dan melupakan si kecil.

Berkumpullah keluarganya disisi sikecil bermain dengan anak-anak lain dari satu tempat ke tempat lain sampai datang waktu makan malam. Mulailah dia melihat makanan yang bermacam-macam. Setiap anak (atau orang) menjurlurkan tangannya ke makanan dan manisan untuk memakannya dan menghilangakan rasa laparnya. Ibu tiri itu tidak memberinya apa-apa kecuali sebagian nasi di sebuah piring, seraya berkata membentak: “Pergilah dan setiap makan malammu diluar rumah.” Sikecil mengambil piring tersebut dan membawanya keluar, sedangkan mereka asyik makan malam. Si kecil berada dalam udara yang sangat dingin yang bersegera menuju belakang salah satu pintu sambil makan apa yang diberikan padanya seperti kucing seolah-olah makanan tersebut bukan berasa dari jerih payah bapaknya. Tak seorangpun bertanya kemana dia pergi sedangkan si pembantu sibuk dengan pekerjaannya yang menumpuk dan sikecil tidur di tempatnya. Keluarga si istri keluar setelah minta izin kepada yang lain. Dan setelah selesai makan tuan rumah menyuruh pembantu untuk membersihkan rumah dia beristirahat ke kasurnya dan suaminya pun pulang.

Dia masih saja meneruskan tidurnya setelah suaminya bertanya tentang anak laki-lakinya, dia cuma menjawab bahwa dia tidak tahu. Si kecil bersama pembantu seperti biasanya, lalu si bapak tidur. Didalam tidurnya ia bermimpi bertemu istri pertamnya sambil mengatakan kepadanya: “Carilah anakmu.” Lalu dia tersentak bangun dan menanyakan kepada istrinya tentang anak lelakinya. Istrinya berusaha menenangkannya dengan mengatakan bahwa anak laki-lakinya bersama pembantu. Sang suami tidak memaksakan dirinya untuk memastikannya. Iapun tidur lagi dan bermimpi dengan mimpi yang sama dan terbangun. Si istri berkata kepadanya: “Itu Cuma mimpi. Lalu dia kembali tidur dan bermimpi bertemu istri pertamanya lagi sambil berkata kepadanya: “Masalahnya sudah selesai; anakku sudah dikembalikan kepadaku.” Lalu dia terbangun dalam keadaan kaget dan mulai mencari anak laki-lakinya di pembantunya, ternyata dia tidak menemukannya padanya. Diapun sangat bingung dan mulailah dia bergegas didalam rumahnya dan mencarinya kesetiap pojok rumah sampai di mendapatkan si kecil yang mendekap dirinya dan badannya sudah membiru, tak bernyawa lagi, sedangkan disampingnya ada sepiring nasi yang sudah dia makan sebagianya…!!!

Astaghfirullah, inna lillah wainna ilaihi raji’un.(Sy)

* Majalah Qiblati Edisi 9 Volume 1

Selasa, 27 April 2010

Kamis, 15 April 2010

Tentang cinta


Saat kami berbaring di bawah bintang-bintang,
Kita tertanya-tanya siapa diri kita sebenarnya,
Aku ingin tahu apa yang kau lihat tentang diriku,
Adakah hanya luaran atau sesuatu dari dalam diriku.

Usaplah jari-jemarimu pada rambutku,
Tunjukkan padaku bahawa kau benar-benar peduli,
Hari demi hari, dan selamanya,
Ketika aku dan kau tidak mempunyai ketakutan.

Saat kau katakan kau mencintaiku,
Saat itulah aku memberikan kunci,
Untuk hati, jiwa dan fikiranku,
Aku senang untuk tahu bahawa kau milikku.

Teruskan membaca…

Tips Doa Untuk Kekasih

21 Mar 2010

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Ya Allah…
Seandainya telah Engkau catatkan…
Dia milikku tercipta buatku…
Satukanlah hatinya dengan hatiku…
Titipkanlah kebahagiaan antara kami…
Agar kemesraan itu abadi…

Ya Allah…
Ya Tuhanku yang Maha Mengasihani…
Seringkanlah kami melayari hidup ini…
Ketepian yang sejahtera dan abadi…
Maka jodohkanlah kami…

Tetapi Ya Allah…
Seandainya telah Engkau takdirkan
Dia bukan milikku…
Bawalah dia jauh daripada pandanganku…
Luputkanlah dia dari ingatanku…
Dan periharalah aku dari kekecewaan…

Ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti…
Berikanlah aku kekuatan…
Menolak bayangannya jauh ke dada langit…
Hilang bersama senja yang merah…
Agarku sentiasa tenang…
Walaupun tanpa bersama dengannya…

Ya Allah yang tercinta…
Pasrahkanlah aku dengan takdir-Mu…

Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik untukku…
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui…
Segala yang terbaik buat hamba-Mu ini…

Ya Allah…
Cukuplah Engkau sahaja yang menjadi pemeliharaku…
Di dunia dan akhirat…
Dengarkanlah rintihan daripada hamba-Mu yang daif ini…
Jangan Engkau biarkan aku sendirian…
Di dunia ini mahupun di akhirat…
Menjuruskan aku ke arah kamaksiatan dan kemungkaran…
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman…
Agar aku dan dia sama-sama dapat membina kesejahteraan hidup…
Ke jalan yang Engkau redhai…
Dan kurniakanlah kepadaku keturunan yang soleh dan solehah…

Ya Allah…
Berikanlah kami kebahagiaan di dunia dan akhirat…
Dan periharalah kami dari azab api Neraka…

Amin…amin…Ya rabbal ‘aalamin.

Pengajaran Dari Cinta

7 Feb 2010

Bismillahirrahmanirrahim…Dengan nama Allah yang Maha pemurah lagi Maha penyayang. Aku dilahirkan di muka bumi ini hasil daripada kasih sayang Mama dan Ayah. Ya, semuanya bermula dari kasih sayang. Ayah dan Mama telah memberikan aku nama Farina (bukan nama sebenar). Nama itu penuh maknanya tersendiri. Mama cakap maksud nama aku pemaaf. Maknanya aku ni mesti pemaaf orangnya.

Semasa kecil aku tidak pernah tahu apa itu masalah. Aku meneruskan hidup aku sama seperti kanak-kanak lain. Sewaktu umur aku enam tahun, keluarga aku dikejutkan sesuatu berita iaitu aku ditimpa musibah. Aku disahkan menghidap penyakit jantung yang digelar Rheumatic Fever. Ya, sejak aku berumur enam tahun aku telah menghidap penyakit itu. Aku tidak tahu apa-apa. Kerana ketika itu aku masih kecil. Aku mendapat rawatan di Hospital Kuala Lumpur di bawah pengawasan Institut Jantung Negara sehingga kini. Kira-kira sudah hampir 13 tahun aku menghidap penyakit ini.

Tapi kini, doktor memberitahu, aku sudah pulih tapi belum sepenuhnya. Aku mendapati aku tidak boleh terlalu kerap sangat berfikir. Terutama tentang masalah-masalah yang aku hadapi. Ini kerana situasi itu akan memberi kesan kepada kesihatan aku terutama pada jantung aku. Mama dan Ayah sering sibuk dengan kerja-kerja mereka di pejabat. Aku tidak pernah salahkan mereka kerana kekurangan kasih sayang dan perhatian.

Teruskan membaca…

Kesatlah Airmatamu Wanita

1 Feb 2010

“Apabila hati terikat dengan Allah, kembalilah wanita dengan asal fitrah kejadiannya, menyejukkan hati dan menjadi perhiasan kepada dunia – si gadis dengan sifat sopan dan malu, anak yang taat kepada ibu bapa, isteri yang menyerahkan kasih sayang, kesetiaan dan ketaatan hanya pada suami.”

Bait-bait kata itu aku tatapi dalam-dalam. Penuh penghayatan. Kata-kata yang dinukilkan dalam sebuah majalah yang ku baca. Alangkah indahnya jika aku bisa menjadi perhiasan dunia seperti yang dikatakan itu. Ku bulatkan tekad di hatiku. Aku ingin menjadi seorang gadis yang sopan, anak yang taat kepada ibu bapaku dan aku jua ingin menjadi seorang isteri yang menyerahkan kasih sayang, kesetiaan dan ketaatan hanya untuk suami, kerana Allah.

Menjadi seorang isteri….kepada insan yang disayangi…..idaman setiap wanita. Alhamdulillah, kesyukuran aku panjatkan ke hadrat Ilahi atas nikmat yang dikurniakan kepadaku.

Baru petang tadi, aku sah menjadi seorang isteri setelah mengikat tali pertunangan 6 bulan yang lalu. Suamiku, Muhammad Harris, alhamdulillah menepati ciri-ciri seorang muslim yang baik. Aku berazam untuk menjadi isteri yang sebaik mungkin kepadanya.

Teruskan membaca…

Erti Disebalik Kesetiaan

12 Jan 2010

Ramai insan yang masih lagi tidak faham akan apakah erti kesetiaan dalam sebuah perhubungan. Ramai yang bertanya mengapa kita perlu setia, sedangkan belum tentu kekasih kita itu menjadi pasangan hidup kita? Disebabkan persoalan inilah kecurangan sering berlaku dimasa kini, sehingga ramai antara insan di muka bumi ini dilanda kekecewaan dan ada yang menyedihkan sehingga sanggup membunuh diri apabila ditinggalkan kekasih.

Kesetiaan dalam perhubungan adalah sangat penting, ini adalah kerana kita telah mengambil amanat dan tanggungjwab daripada pasangan kita itu untuk menjadikan dirinya hanya satu dihati kita sewaktu kita mengambilnya sebagai kekasih. Alangkah sedihnya apabila tanggugjawab atau amanat yang seharusnya kita jaga itu, tidak kita tunaikannya…? Tidakkah ia sama dengan penipuan…? Jangan taburkan janji jika kita tidak mampu untuk tepati dan jangan mengata cinta kalau kita tidak mampu untuk memberikannya sepenuh hati…

Teruskan membaca…

Apa Ertinya Cinta Ku, Buat Diri Mu

3 Jan 2010

Telah nyata, puisi ku buat mu.
Cinta disemadikan buat diri mu.
Nilai erti cinta ku untuk mu.
Umpama rindu saling merindu.

Erti dan bagaimana ingin mengerti.
Akan erti cinta mu buat diri ku ini.
Percayalah cinta ku, menyintai.
Untuk buat diri mu, yang ku cintai.

Ingin ku,mengisi cinta ku,
bersama diri mu, kecintaan ku.
Berilah erti, pengertian pada ku.
Hakikat pengisian cinta ku dan mu.

Perjalanan/Pendakian




Mendaki gunung adalah suatu olah raga keras, penuh petualangan dan membutuhkan keterampilan, kecerdasan, kekuatan serta daya juang yang tinggi. Bahaya dan tantangan merupakan daya tarik dari kegiatan ini. Pada hakekatnya bahaya dan tantangan tersebut adalah untuk menguji kemampuan diri dan untuk bisa menyatu dengan alam. Keberhasilan suatu pendakian yang sukar, berarti keunggulan terhadap rasa takut dan kemenangan terhadap perjuangan melawan diri sendiri.
Di Indonesia, kegiatan mendaki gunung mulai dikenal sejak tahun 1964 ketika pendaki Indonesia dan Jepang melakukan suatu ekspedisi gabungan dan berhasil mencapai puncak Soekarno di pegunungan Jayawijaya, Irian Jaya (sekarang Papua). Mereka adalah Soedarto dan Soegirin dari Indonesia, serta Fred Atabe dari Jepang. Pada tahun yang sama, perkumpulan-perkumpulan pendaki gunung mulai lahir, dimulai dengan berdirinya perhimpunan penempuh rimba dan pendaki gunung WANADRI di Bandung dan Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) di Jakarta, diikuti kemudian oleh perkumpulan-perkumpulan lainnya di berbagai kota di Indonesia.

JENIS PERJALANAN / PENDAKIAN
Mountaineering dalam arti luas adalah suatu perjalanan, mulai dari hill walking sampai dengan ekspedisi pendakian ke puncak-puncak yang tinggi dan sulit dengan memakan waktu yang lama, bahkan sampai berbulan-bulan.
Menurut kegiatan dan jenis medan yang dihadapi, mountaineering terbagi menjadi tiga bagian :

1. Hill Walking / Fell Walking
Perjalanan mendaki bukit-bukit yang relatif landai dan yang tidak atau belum membutuhkan peralatan-peralatan khusus yang bersifat teknis.

2. Scrambling
Pendakian pada tebing-tebing batu yang tidak begitu terjal atau relatif landai, kadang-kadang menggunakan tangan untuk keseimbangan. Bagi pemula biasanya dipasang tali untuk pengaman jalur di lintasan.

3. Climbing
Kegiatan pendakian yang membutuhkan penguasaan teknik khusus. Peralatan teknis diperlukan sebagai pengaman. Climbing umumnya tidak memakan waktu lebih dari satu hari.

Bentuk kegiatan climbing ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
a. Rock Climbing
Pendakian pada tebing-tebing batu yang membutuhkan teknik pemanjatan dengan menggunakan peralatan khusus.
b. Snow & Ice climbing
Pendakian pada es dan salju.

4. Mountaineering
Merupakan gabungan dari semua bentuk pendakian di atas. Waktunya bisa berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Disamping harus menguasai teknik pendakian dan pengetahuan tentang peralatan pendakian, juga harus menguasai manajemen perjalanan, pengaturan makanan, komunikasi, strategi pendakian, dll.

KLASIFIKASI PENDAKIAN
Tingkat kesulitan yang dimiliki setiap orang berbeda-beda, tergantung dari pengembangan teknik-teknik terbaru. Mereka yang sering berlatih akan memiliki tingkat kesulitan / grade yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang baru berlatih.

Klasifikasi pendakian berdasarkan tingkat kesulitan medan yang dihadapi (berdasarkan Sierra Club) :
Kelas 1 : berjalan tegak, tidak diperlukan perlengkapan kaki khusus (walking).
Kelas 2 : medan agak sulit, sehingga perlengkapan kaki yang memadai dan penggunaan tangan sebagai pembantu keseimbangan sangat dibutuhkan (scrambling).
Kelas 3 : medan semakin sulit, sehingga dibutuhkan teknik pendakian tertentu, tetapi tali pengaman belum diperlukan (climbing).
Kelas 4 : kesulitan bertambah, dibutuhkan tali pengaman dan piton untuk anchor/penambat (exposed climbing).
Kelas 5 : rute yang dilalui sulit, namun peralatan (tali, sling, piton dll), masih berfungsi sebagai alat pengaman (difficult free climbing).
Kelas 6 : tebing tidak lagi memberikan pegangan, celah rongga atau gaya geser yang diperlukan untuk memanjat. Pendakian sepenuhnya bergantung pada peralatan (aid climbing).

SISTEM PENDAKIAN
1. Himalayan System, adalah sistem pendakian yang digunakan untuk perjalanan pendakian panjang, memakan waktu berminggu-minggu. Sistem ini berkembang pada pendakian ke puncak-puncak di pegunungan Himalaya. Kerjasama kelompok dalam sistem ini terbagi dalam beberapa tempat peristirahatan (misalnya : base camp, flying camp, dll). Walaupun hanya satu anggota tim yang berhasil mencapai puncak, sedangkan anggota tim lainnya hanya sampai di tengah perjalanan, pendakian ini bisa dikatakan berhasil.
2. Alpine System, adalah sistem pendakian yang berkembang di pegunungan Alpen. Tujuannya agar semua pendaki mencapai puncak bersama-sama. Sistem ini lebih cepat, karena pendaki tidak perlu kembali ke base camp, perjalanan dilakukan secara bersama-sama dengan cara terus naik dan membuka flying camp sampai ke puncak.

PERSIAPAN BAGI SEORANG PENDAKI GUNUNG
Untuk menjadi seorang pendaki gunung yang baik diperlukan beberapa persyaratan antara lain :

1. Sifat mental.
Seorang pendaki gunung harus tabah dalam menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan di alam terbuka. Tidak mudah putus asa dan berani, dalam arti kata sanggup menghadapi tantangan dan mengatasinya secara bijaksana dan juga berani mengakui keterbatasan kemampuan yang dimiliki.

2. Pengetahuan dan keterampilan
Meliputi pengetahuan tentang medan, cuaca, teknik-teknik pendakian pengetahuan tentang alat pendakian dan sebagainya.

3. Kondisi fisik yang memadai
Mendaki gunung termasuk olah raga yang berat, sehingga memerlukan kondisi fisik yang baik. Berhasil tidaknya suatu pendakian tergantung pada kekuatan fisik. Untuk itu agar kondisi fisik tetap baik dan siap, kita harus selalu berlatih.

4. Etika
Harus kita sadari sepenuhnya bahwa seorang pendaki gunung adalah bagian dari masyarakat yang memiliki kaidah-kaidah dan hukum-hukum yang berlaku yang harus kita pegang dengan teguh. Mendaki gunung tanpa memikirkan keselamatan diri bukanlah sikap yang terpuji, selain itu kita juga harus menghargai sikap dan pendapat masyarakat tentang kegiatan mendaki gunung yang selama ini kita lakukan.

Rabu, 14 April 2010

Herliana



Banner original jersey

Berita Terbaru
Artikel Terbaru
Berita Terbaru
Persija Ungguli Persita 3-1 Dalam Laga Persahabatan Cetak E-mail
Ditulis Oleh admint
Tuesday, 13 April 2010
Team Persija Jakarta melakukan ujicoba dengan team Divisi Utama Persita Tangerang di Stadion Lebak Bulus Jakarta Selatan pada Senin Sore kemarin (12/4) untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi tournament Piala Indonesia yang akan segera dilangsungkan pertengahan April ini di Kota Lamongan dalam Group B.

Pemutakhiran Terakhir ( Tuesday, 13 April 2010 )
Selengkapnya...
Jakmania Goes To Lamongan Cetak E-mail
Ditulis Oleh admint
Monday, 12 April 2010
The Jakmania sebagai supporter Persija yang dikenal selalu setia hadir di hampir seluruh pertandingan Persija akan kembali menggelar tour tandangnya ke kota Lamongan, Jawa Timur untuk memberikan dukungan sekaligus menemani team Persija Jakarta berlaga di group B ajang Piala Indonesia 2010 selama kurang lebih 1 Minggu yang nantinya untuk teknis pemberangkatan akan dibagi menjadi 2 rombongan besar sebagai berikut :

Rombongan 1 :
Berangkat hari Kamis 15 April 2010
Berkumpul di Stasiun Pasar Senen Jakarta Pusat Pukul 10.00

Biaya Rp. 120,000.- (Anggota) / Rp. 160,000.- (Non Anggota)
Fasilitas : Tiket Kereta PP dan Tiket untuk 3 Pertandingan (Vs Persela, Persiba & Persikab)

Rombongan 2 :
Berangkat hari Sabtu 17 April 2010
Berkumpul di Stasiun Pasar Senen Jakarta Pusat Pukul 10.00

Biaya Rp. 100,000.- (Anggota) / Rp. 140,000.- (Non Anggota)
Fasilitas : Tiket Kereta PP dan Tiket untuk 2 Pertandingan (Vs Persiba & Persikab)

Pendaftaran Sudah bisa dilakukan di Korwil Terdekat Masing-Masing Wilayah atau di Sekretariat Pusat Jakmania di Stadion Lebak Bulus dan untuk Koordinator Tour Kali ini adalah Sdr. Boyke dari Korwil Cikini.(JO)

Persija Kamu Tak Kan Pernah Sendiri..


Pemutakhiran Terakhir ( Monday, 12 April 2010 )
Lagi...


Artikel terbaru
Bad news is good news Cetak E-mail
Ditulis Oleh Veranto
Monday, 05 April 2010
Judul itu sepertinya telah mewakili apa yang saya rasakan akhir-akhir ini. Sebuah kondisi dimana berita bombastis serta fantastis selalu memiliki daya jual tinggi di mata media tanpa harus memikirkan kebenaran atau efek dari pemberitaan tersebut. Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang secara harafiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Jadi media pada dasarnya bertugas memberitakan apapun kejadian yang terjadi di tengah masyarakat.

Selengkapnya...
Jangan Salahkan Kami (Jakarta Punya Kami Juga) Cetak E-mail
Ditulis Oleh Adzani Alwianto
Monday, 05 April 2010
Jakarta sebagai Ibukota Negara Indonesia dengan segala problematika kehidupannya menjadikan semua tumpah ruah dikota tercinta ini, tidak terkecuali dengan urusan yang namanya sepakbola. Yang namanya sudah ngomongin masalah sepakbola memang ga ada habisnya, dan selalu menarik diperbincangkan. Persija Jakarta, klub yang katanya kebanggaan Jakarta kenapa dalam kenyataannya selalu mendapat hal – hal yang tidak diinginkan, terlalu banyak intrik, terlalu banyak kepentingan, terlalu banyak omongan yang akhirnya bertujuan malah menjelek – jelekan nama Persija sendiri.

Selasa, 06 April 2010





Rabu, 17 Maret 2010